Aeknaetek

Selalu Ada Keindahan di Setiap Lorong Kehidupan

Saat Kita Hanya Berdoa

doaBerapa tahun kita sudah berdoa untuk menjadi berkat bagi orang lain? Secara pribadi sudah lama saya mendoakannya, cuma persoalannya saya tak pernah memiliki bayangan bagaimana menjadi berkat itu. Bahkan tak jarang saya meminta Tuhan untuk ngurusin hal-hal yang sebenarnya ada di depan mata saya. Setiap kali saya hendak makan, saya mengingat orang-orang di sekeliling saya yang tak seberuntung saya hari ini yang masih bisa makan. Dalam doa saya selalu ucapkan; kiranya Tuhan tilik mereka dan mengasihani mereka agar mereka pun dicukupi. Padahal sesungguhnya bukankah ini ladang yang subur bagi kebermanfaatan saya untuk menjadi berkat?

 

Suatu sore sepulang dari kerja, istri saya mengatakan sesuatu tentang pembantu saya. Pembantu saya selalu mengeluh tentang keluarganya, ini berkaitan dengan perannya sebagai tulang punggung keluarga karena suaminya memang sudah tak lagi mampu bekerja. Istri saya mulai menunjukkan ketidaksukaannya pada sikap pembantu itu, karena keluhan-keluhannya lama-lama cukup mengganggu ketenangan istri saya.

 

Tiba-tiba entah angin darimana saya mengatakan; “Ma, mungkin kamu adalah saluran berkat buat dia. Mungkin ia adalah orang yang Tuhan kirimkan agar kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Kenapa kamu tidak mencoba untuk memberi pencerahan padanya?!” Istri saya terdiam, mungkin dia berpikir tentang kalimat saya barusan. Bagi saya, ada kebahagiaan saat saya mengatakannya, ketimbang barangkali jika saya ikut larut dalam kejengkelan istri saya.

(ilustrasi foto diambil dari ; www.ccftucson.org )

September 21, 2009 Posted by | Renungan | Tinggalkan komentar